Cara Merawat Excavator Yang Baik dan Benar Agar Awet & Powerful
Excavator merupakan salah satu alat berat yang banyak digunakan terutama dalam industri pertambangan dan konstruksi. Untuk menjaga agar excavator tetap dalam kondisi prima meskipun telah digunakan selama berjam-jam, perlu dilakukan perawatan khusus secara berkala.
Meskipun demikian, tidak sedikit yang beranggapan jika melakukan perawatan excavator merupakan hal yang tidak mudah, mengingat ukuran excavator sangatlah besar serta mempunyai mesin yang kompleks.
Langkah awal cara merawat excavator bisa dilihat dari ketersediaan bahan bakar, kondisi komponen mesin, hingga suku cadangnya. Bahkan sebelum excavator digunakan, cobalah untuk menghidupkan mesinnya terlebih dahulu.
Perhatikan suara dan getaran mesin, apakah mengeluarkan bunyi yang tidak biasa atau tidak. Jika demikian itu menjadi pertanda bahwa terjadi penurunan atau gesekan efisiensi kapasitas mesin, sehingga perlu dilakukan perbaikan agar mesin tidak semakin rusak nantinya.
Selain itu, beberapa komponen seperti oli dan filter harus diganti secara berkala. Oli mesin dan oli filter harus diganti setelah penggunaan 500 jam, sedangkan untukfuel main filter diganti setiap 1000 jam.
Pastikan juga bahwa oli yang digunakan harus dalam kondisi bersih. Oli yang kotor dapat mempengaruhi bagian penting excavator mulai dari mesin menjadi cepat panas dan filter cepat habis.
Perhatikan juga level oli terutama yang terdapat pada level oli hydraulic atau oli engine. Jangan sampai level oli berada di bawah standar. Jika tidak, besar kemungkinan oli menjadi tersendat dan menyebakan excavator tidak dapat berfungsi.
Perawatan fuel filter juga tidak boleh diabaikan. Jika fuel filter tidak tertutup dengan rapat dapat berakibat kerusakan pada mesin. Selain itu, buang air kotor yang berasal dari endapan solar untuk menjaga filter tidak penuh.
Terakhir, ganti saringan udara secara berkala. Hal ini untuk memastikan udara yang masuk ke dalam mesin selalu dalam kondisi bersih. Jika tidak segera diganti, udara kotor masuk dan dapat berakibat rusaknya mesin hingga pemborosan bahan bakar solar.