Prospek Tambang Timah Di Bangka Yang Mengiurkan

Bangka tidak hanya terkenal akan keindahan pantainya, namun juga sumber daya alamnya berupa hasil tambang yakni timah. Keberadaan tambang timah di Bangka telah ada sejak pendudukan Inggris di wilayah Kesultanan Palembang Darussalam yang saat itu menguasai Kepulauan Bangka Belitung sekitar abad ke-19.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan tambang timah di Bangka terus mengalami perubahan. Jika dahulu perusahan pertambangan timah dimiliki oleh swasta, saat ini telah menjadi negara yakni PT. Timah dan pertambangan masyarakat.

Berdasarkan data Peluang Investasi Timah Indonesia tahun 2020, cadangan timah Indonesia mencapai 17% dari total cadangan timah dunia. Hal inilah yang menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil timah terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.

Dan hampir sebagian besar timah Indonesia berasal dari Bangka. Berdasarkan data dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) per Juli 2020, diketahui jika sumber daya timah di Bangka mencapai 10,05 miliar ton dan cadangannya mencapai 6,81 miliar ton.

Menurut Badan Pusat Statistik pada bulan Juli 2021, nilai ekspor komoditas timah yang berasal dari Bangka naik hingga mencapai 134,10 persen. Hampir sebagian besar timah dari Bangka diekspor ke negara Singapura dengan nilai 15,30 persen pada periode Januari-Juli 2021.

Melihat semakin tinggi permintaan timah dari Bangka memberikan keuntungan ekonomi yang tidak sedikit terutama bagi masyarakat Bangka. Meskipun begitu ternyata keberadaan tambang timah di Bangka juga memberikan dampak lain seperti masalah lingkungan hidup, konflik sosial, kurang patuhnya masyarakat terhadap regulasi, hingga masalah otoritas perizinan tambang.

Perlu diketahui jika jumlah produksi timah di Bangka tidak hanya berasal dari perusahaan yang mendapat izin resmi, namun juga berasal dari aktivitas tambang inkonvensional yang masuk sebagai tambang rakyat ilegal.

Bahkan lebih dari 90% produksi timah berasal dari operasi tambang inkonvensional. Keberadaan tambang inkonvensional ini tidak terlepas dari cadangan timah serta keuntungan yang diperolah membuat banyak pihak memilih mengolah dan memperjualbelikan timah secara ilegal.