Prospek Bisnis Kelapa Sawit di Bangka

Kelapa sawit menjadi salah satu komoditas paling penting di Indonesia. Bahkan dari 64 juta ton produksi kelapa sawit dunia, sebanyak 35 juta ton berasal dari Indonesia. Tidak heran jika Indonesia menyumbang sekitar 54 persen dari produksi minyak sawit dunia.

Tidak hanya sebagai penyumbang devisa negara saja, kelapa sawit menjadi penggerak perekonomian di beberapa wilayah Indonesia, termasuk di Kepulauan Bangka. Diketahui pada tahun 2018, perkebunan rakyat untuk lahan kelapa sawit mencapai 69 ribu hektar, dan di tahun 2021 ada sekitar 14 perusahaan kelapa sawit yang bekerja dalam menampung atau membeli hasil buah sawit dari para petani.

Perkebunan Sawit di Bangka

Seiring berjalannya waktu, luas area perkebunan kelapa sawit di Bangka terus mengalami peningkatan. Menurut data Direktorat Jendral Perkebunan, luas lahan kelapa sawit pada tahun 2020 mencapai 239.813 hektar dan terus mengalami peningkatan di tahun 2021.

Bertambahnya area perkebunan kelapa sawit ini membuktikan bahwa prospek bisnis sawit di Bangka tidaklah mengecewakan. Selain menambah lapangan pekerjaan, harga buah kelapa sawit yang berasal dari petani juga mengalami peningkatan.

Harga Sawit

Sebelumnya untuk harga TBS atau tandan buah segar khusus di Bangka hanya Rp1.600 per kilogram. Akan tetapi secara bertahap harga TBS terus mengalami peningkatan hingga mencapai Rp2.820 per kilogram pada bulan awal bulan Oktober 2021.

Kenaikan harga TBS ini disebabkan karena jumlah hasil panen kelapa sawit yang berasal dari para petani tidak terlalu banyak sebagai akibat dari pohon yang sedang berhenti berbuah atau musim ngetrek.

Tidak hanya itu saja, kenaikan harga TBS juga dipengaruhi oleh beberapa pabrik pengolahan kelapa sawit (CPO) yang bertugas mengolah hasil produksi TBS melakukan persaingan harga secara sehat.

Harga buah sawit yang semakin meningkat juga berpengaruh terhadap harga jual bibit kelapa sawit di Bangka. Untuk kelapa sawit siap tanam usia 8-12 bulan yang semula Rp60.000 ribu per polibag, kini bisa mengalami kenaikkan hingga Rp70.000 – 75.000 per polibag.